Suatu malam, gue lagi duduk-duduk penuh penghayatan di teras rumah. Mantengin bintang yang kelap-kelip gegara mau nonton Maroon 5 mahal. Sambil nyeruput kopi sachet-an gegara mau minum-minum di club enggak mampu. Lalu terpintaslah sebuah fakta terbesar yang selalu gue lupakan, bahwa……
Gue jomblo.
Oke, yang ketawa pasti punya pacar. Dan taukah elo, orang berpacar itu banyak sekali digunjingkan oleh kaum jomblo.
“Apaan tuh baju couple, norak!”
“Buset, apa maksudnya rangkulan di tempat rame kayak gini. Gak mampu sewa hotel mas?”
“Ih najis deh twitternya lebay mulu, unfollow aja kali ya?”
Gitu- gitulah.
Tapi gue enggak sepicik itu buat menggunjingkan kalian yang punya pacar. Karena, gue juga pernah punya pacar.
Iya, pernah.
Waktu zaman anak mas masih gampang dicari di warung kelontongan. Waktu Jin dan Jun sama Panji Manusia Milenium masih ramai dibincangkan oleh anak sekolah.
Dulu.
Gue mencari sebuah kontak di list BBM gue. Okelah, kontak yang udah 2 taun terakhir selalu gue pantau seakan apapun yang muncul dari kontak itu adalah, berita penting tentang perekonomian Indonesia.
Lalu jari gue mulai menari.
“Selamat malam, udah lama ya gak ngobrol. Emmm jadi bidadari masih? Terus yang gantiin kamu jadi bulan siapa?”
Anjrit, garing.
Yah, memang bener kata orang. Kalau cinta itu….
Ah bentar, sebenernya gue benci nyebut ini sebagai jatuh cinta.
Tapi intinya, ‘sesuatu’ yang bisa membuat orang paling beku sedunia mendadak mencair. Juga, membuat orang paling cerewet sedunia mendadak diam sambil hatinya berkata, “kenapa tidak?” ketika ditanya “kenapa jatuh pada orang itu?”.
Nah, kasih tau gue istilah lain untuk peristiwa itu selain jatuh cinta.
Kita berbincang sebentar, gue masih suka berdebar, sama seperti 2 tahun yang lalu.
2 tahun bro.....
Enggak, gue enggak berada dititik paling ngenes dalam kehidupan sampe bisa kayak gitu.
Gue juga enggak sebegitu mendewakan seseorang dalam 2 tahun tersebut.
Apalagi, kalau lo berpikir gue menunggu seseorang berpacar putus selama 2 tahun.
Enggak se-drama itu, bro. Biarpun ini terlalu nyata untuk menjadi dongeng.
Yaterus, kenapa?
Kamis, 28 Juni 2012
Terlalu Nyata Untuk Menjadi Dongeng
Posted on 6/28/2012 11:34:00 PM by Arry Budi Kurnia
Categories: Heart to Heart |
1 comment
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Agen Judi Online
BalasHapusAgen Judi
Agen Judi Terpercaya
Agen Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Agen SBOBET
Agen Casino
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen Asia77
Agen Bola Tangkas
Prediksi Skor
Prediksi DARMSTADT 98 VS BAYERN MUNCHEN 19 September 2015
Prediksi STADE REIMS VS PARIS ST-GERMAIN 19 September 2015
Prediksi Skor UDINESE VS EMPOLI 19 September 2015
Prediksi Skor LAS PALMAS VS RAYO VALLECANO 21 September 2015